aku adalah seorang anak gadis yang baru menginjak masa remaja, umurku 16 tahun, aku bungsu dari 5 bersaudara dan aku di lahirkan oleh seorang ibu yang hebat dan tercantik di dunia. Aku lahir dengan berat 3,5 kilogram dan alhamdulillah secara normal. Kata ibu, waktu aku baru keluar dari perutnya tubuh ku di lumuri dengan darah dan suara tangis ku tak berhenti menggerau. Rasa lega,senang,sakit semua bercampur di dalam hati ibu ku setelah dia berhasil melahirkan anak bungsu nya yang selama 9 bulan 10 hari selalu setia menemani di dalam perutnya. Setelah aku berumur lebih kurang 1 bulan, lalu aku di beri nama oleh ayah dan ibu ku yaitu Rai Ayu Mardhotillah, adalah nama yang indah bagi ku karena banyak arti yang terkandung di dalamnya.
Setelah aku berumur 40 hari barulah aku bisa melihat dunia,aku melihat semua yang ada di rumahku walaupun aku belum mengerti apa-apa. Aku mulai melihat satu persatu wajah yang pertama kulihat adalah wajah wanita yang sudah melahirkanku dengan jeripayahnya yang kemudian aku panggil dengan sebutan ibu. Ayah,kakak,ayuku, semua aku mulai mengenal wajah mereka satu persatu.
Hari demi hari aku lewati dengan bahagia di dalam kehangatan sebuah keluarga yang sangat berarti bagiku, hingga sampai usia ku lima tahun aku mulai mengenal dunia luar di taman kanak-kanak. Disana aku belajar bersosialisasi dengan teman-teman sebaya ku,di ajarkan menggambar,menulis,membaca serta menerapkan nilai-nilai moral. Pada saat aku duduk di bangku taman kanak-kanak aku sangat malas menulis,hingga tiba pada saat nya aku untuk tes untuk masuk sekolah dasar. Sebelum tes itu di mulai, kakak ku selalu sabar untuk mengajariku menulis huruf alfabet dan ibu ku yang tak henti-hentinya mengajariku membaca. Hari demi hari ia tidak bosan bosannya mengajariku dan alhamdulillah pada saat tes aku sudah mulai bisa menulis alfabet dan aku lancar menghadapi tes itu,yah walupun tes itu hanya formalitas,tapi aku sangat berterima kasih kepada keluarga ku karena mereka tidak henti-hentinya mengajarkan ku yang bandel ini,aku sangat bersyukur punya mereka yang selalu ada di saat aku membutuhkan kehadiran mereka.
Hari demi hari aku melewatkan waktu yang aku punya dengan mereka,satu persatu kakak dan ayuk ku meninggalkan kota Palembang untuk meneruskan kuliahnya dan kini kami dirumah tinggal berempat, namun kami tidak merasa berjauhan karena hampir setiap minggu kami saling berkomunikasi satu sama lain,ingin nya si setiap hari tapi karena ada kesibukan masing-masing jadi hanya bisa satu minggu sekali, dan semua itu bisa mengobati rasa rindu ku kapada kakak dan ayuk ku.
Dan kini aku sudah masuk ke SMA negeri 5 palembang adalah sebuah resiko yang aku tanggung karena waktu untuk berkumpul bersama keluarga ku sudah sangat berkurang,terkadang aku ingin sekali berlama-lama bercengkrama dengan keluarga tetapi waktu yang ku punya hanya sedikit,aku sangat sedih tapi aku sudah menanamkan tekad pada diriku sendiri bahwa sekolah adalah tempat sandaranku untuk meraih cita-cita ku,untuk membuat mereka bangga dan bahagia,untuk menjadi aku yang mereka harapkan dan aku akan mempertaruhkan semuanya demi mereka,keluargaku tercinta :*